SIRAH NABAWIYAH, BAGIAN 11. Daus Dzu Tsa'laban dan Awal Pemerintahan Habasyah serta Hayat yang Menguasai Yaman
Assalamu'alaikum Sahabat-sahabat semua, tidak terasa kita sekarang sudah memasuki kisah tentang Peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW,
Pada pembahasan sebelum kita telah membahas tentang Abdullah bin Tsamir dan Peristiwa Ashabul Ukhdud , Cak Iwa Berharap Sahabat-sahabat semua membaca terlebih dahulu artikel-artikel sebelumnya agar lebih mudah memahami alur kisah-kisah yang akan Cak Iwa Kisahkan selanjutnya.
Ibnu Ishaq berkata: Ada seorang di antara mereka yang berhasil selamat dari pembunuhan massal itu. Dia bernama Daus Dzu Tsa'laban. Saat melarikan diri dia menunggang kudanya dan dia melalui tanah berpasir sehingga mereka tidak mampu untuk mengejarnya. Dia terus melakukan pelariannya dengan cara ini hingga akhirnya dia menemui Kaisar Romawi. Dia meminta bantuan Kaisar untuk mengalahkan Dzu Nuwas dan pasukannya dan dia memberi tahukan apa yang menimpa orang-orang yang dibunuh massal itu.
Kaisar berkata: "Negerimu terlalu dari tempat kami, namun demikian aku akan menuliskan surat kepada raja Habasyah (kini Ethiopia), karena sesungguhnya dia beragama sebagaimana agama kita dan dia lebih dekat ke negerimu." Dia kemudian menulis surat pada raja Habasyah dan memintanya untuk membantunya serta membalas dendam atas perlakukan Dzu Nuwas.
Daus datang menemui raja Najasyi dengan membawa surat Kaisar, dan Najasyipun segera mengirim pasukannya yang berjumlah tujuh puluh ribu di bawah komando seorang yang bernama Aryath. Di antara pasukannya ada seorang yang bernama Abrahah al-Asyram. Aryath
bersama pasukannya segera mengarungi lautan hingga dia mendarat di pantai Yaman. Daus Dzu Tsa'laban juga ikut bersama mereka. Dzu Nuwas bersama dengan orang-orang Himyar dan orang-orang yang taat dan berada di bahwa kendalinya segera menyambutnya. Setelah peperangan berlangsung Dzu Nuwas dan pasukannya terpaksa harus mengaku kalah. Tatkala Dzu Nuwas menyadari apa yang terjadi pada diri dan kaumnya, dia segera mengarahkan kudanya ke laut lalu dia memacunya dan memasuki lautan itu dan dia memasuki lautan dari yang dangkal terus pada yang lebih dalam hingga akhirnya dia tenggelam di kedalaman laut itu. Inilah akhir dari pemerintahannya. Aryathpun memasuki Yaman dan dia menguasainya.
Tenanglah, air mata
tidak bisa mengembalikan apa yang telah berlalu
Janganlah engkau
hancur karena reruntuhan masa lalu
Apakah setelah Baynun
tidak akan ada lagi mata air dan jejak
Dan setelah Silhin,
manusia akan membangun rumah-rumah lagi?
Aryath dan tidak ada benteng yang sama dengan benteng-benteng itu di tengah manusia. Dzu Jadan juga berkata:
Biarkalah aku
membuatmu tidak punya bapak dan kau tidak akan sanggup
Caci makimu telah
mengeringkan air liurku
Aku mendengarkan musik
para penyanyi di masa lalu yang demikian merdu
Dan kami disuguhi arak
yang murni dan terbaik
Memimun arak tanpa
rasa risih
Karena sahabatku tidak
pernah mencelaku perbuatan ku Karena kematian tidak ada yang yang mampu
menghadang Walaupun meminum obat wangi dari para dukun obat
Tidak pula para rahib
di puncak biaranya Atau burung heriang yang sedang sedang berputar
di sekitar
sarangnya Kau telah dengar tentang menara Ghumdan Yang ada di puncak gunung
menjulang
Yang dilukis dengan batu yang indah Bersih, basah dengan tanah Hat
yang licin
Lampu-lampu minyak bersinar di dalamnya Kala senja tiba laksana
sinar kilat
Sedangkan pohon kurmanya yang di tanam untuknya demikian indahnya
Dengan buah yang ranum hampir doyong dengan tandan kurmanya Kini semua itu
telah menjadi abu Dan mengubah keindahannya menjadi kobaran api
Dzu Nuwas menyerah
kalah
Dia peringatkan
kaumnya tentang hidup yang sempit
Demi kehidupan ini,
tidak ada tempat lari bagi pemuda dan tua bangka dari kematian
Demi kehidupan ini,
tak ada tempat yang lapang bagi seorang pemuda
Demi kehidupan ini,
tak ada tempat untuk perlindungan Apakah setelah kabilah-kabilah Himyar telah
dihancurkan Di sebuah pagi dengan serangan di Dzat al- 'Abar
Dengan sejuta pasukan
yang menyerbu
Laksana langit sebelum
mencurahkan hujan
Teriakkan mereka
membuat tul kudayang terikat di dekat rumah
Angin dan bau badannya
mereka melenyapkan
Jumlah mereka laksana
pasir yang membuat pepohonan menjadi kering kerontang
Apakah engkau
mengancamku seakan engkau Dzu Ruain
Dengan kehidupan yang
lebih baik atau engkau laksana Dzu Nuwas? Atau siapa pun yang mendapatkan
nikmat yang datang sebelum kamu Dengan kerajaan yang demikian kokoh di tengah
manusia
Yang telah lama
umurnya laksana zamannya Ad
Yang demikian perkasa,
keras dan perkasa
Maka penduduknya
menjadi hancur dan kekuasaanya beralih tangan
Dari manusia ke
manusia yang lain
'Asyirah, ada pula yang menyebutkan namanya adalah Zubaid bin Sha'ab. Sedangkan Murad adalah Yuhabir bin Madzhij.
Sumber : SIRAH NABAWIYAH-IBNU ISHAQ SYARAH & TAHQIQ IBNU HISYAM - Takhrij Hadist Al-Alamah Asy-Syaikh Al-Muhaddist Muhammad Nashiruddin Al-Albani
Komentar
Posting Komentar