SIRAH NABAWIYAH, BAGIAN 6. Pemerintahan Hassan bin Tubban dan Pembunuhan Saudaranya Amr Atasnya
Assalamu'alaikum Sahabat-sahabat semua, tidak terasa kita sekarang sudah memasuki kisah tentang Peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW,
Pada pembahasan sebelum kita telah membahas tentang Penguasaan Abu Karib Tubban As'ad Atas Kerajaan Yaman dan Ekspedisinya ke Madinah , Cak Iwa Berharap Sahabat-sahabat semua membaca terlebih dahulu artikel-artikel sebelumnya agar lebih mudah memahami alur kisah-kisah yang akan Cak Iwa Kisahkan selanjutnya.
Tatkala anaknya yang bernama Hassan bin Tubban As'ad Abi Karib berkuasa, dia berangkat bersama dengan penduduk Yaman dengan maksud untuk menguasai tanah Arab dan Persia. Tatkala mereka berada di sebagian negeri Irak Ibrahim bin Hisyam berkata: Tempatnya di Bahrain sebagaimana dikatakan kepada saya oleh sebagian ahli ilmu—orang-orang Himyar itu tidak suka untuk melanjutkan perjalanan bersamanya dan mereka mengingatkan untuk kembali lagi ke negeri Yaman dan menemui penduduknya kembali. Maka merekapun berkata kepada saudara Hassan yang bernama 'Amr yang saat itu bersama dengannya. Mereka berkata: "Bunuhlah saudaramu Hassan dan akan mengangkatmu sebagai raja kami dan kau kembali ke negeri kami!" Amr pun merespon ajakan mereka. Lalu mereka sepakat untuk melakukan rencana tersebut kecuali seorang yang bernama Dzu Ru'ain al-Himyari dimana dia melarang Amr untuk melakukan rencana jahat tersebut. Namun Amr tidak menerima nasehatnya. Maka berkatalah Dzu Ru'ain al-Himyari:
Ketahuilah wahai orang yang
membeli begadang malam dengan tidur
Bahagialah orang yang senantiasa
bermalam dengan mata tenang
Adapun orang-orang Himyar mereka
ingkar dan khianat
Semoga Tuhan mengampuni Dzu
Ru'ain
Kemudian dia menuliskannya dia atas secarik kertas dan memberikan stempel lalu dia memberikannya kepada Amr seraya berkata: Simpanlah surat ini dari ku bersamamu! Maka
Amr pun melakukan apa yang dia katakan. Kemudian dia membunuh saudaranya Hassan lalu dia pun pulang kembali ke Yaman bersama dengan orang-orang yang bersamanya. Maka berkatalah salah seorang Himyar:
Tak tegalah mata yang melihat
orang seperti Hassan terbunuh di negeri-generasi yang lalu
Seorangputra makhota membunuhnya
karena takut dipenjara
Esok harinya mereka berkata: Labab,
labab (tidak apa-apa)
Orang yang mati di antara kalian
adalah yang terbaik di antara kita
Dan orang yang hidup di antara
kita adalah pimpinan kita
Dan kalian semua peminpin kami
Ibnu Ishaq berkata: Ucapannya labab labab dalam bahasa Himyar berarti laa ba'sa (tidak apa- apa). Sedangkan Ibnu Hisyam menyebutkan: Diriwayatkan bahwa bacaannya adalah libab bukan labab.
Ibnu Ishaq berkata: Tatkala Amr bin Tubban memasuki Yaman maka dia menderita insomania sehingga dia tidak bisa memicingkan matanya sedikitpun. Tatkala penyakit itu demikian memberatkannya maka dia menanyakan pada para dokter, dukun dan tukang ramal apa yang sebenarnya menimpa dirinya. Maka berkatalah seseorang di antara mereka: "Demi Allah sesungguhnya tidaklah ada seseorang yang membunuh saudaranya atau keluarga dekatnya karena benci sebagaimana yang engkau telah lakukan terhadap saudaramu, kecuali dia akan menderita penyakit tidak bisa tidur dan dia akan ditimpa penyakit insomania!"
Maka berkatalah Dzu Ru'ain padanya: "Sa- ya punya alasan yang meringankan saya!"
'Amr berkata: "Apa itu?"
Dzu Ru'ain menjawab: "Surat yang dulu aku berikan padamu!" Maka dia pun mengeluarkan surat itu ternyata dia dapatkan dua bait syair. Dan dia pun meninggalkan Dzu Ru'ain pergi dan dia berpendapat bahwa orang itu telah memberinya nasehat.
Setelah Amr meninggal kerajaan Yaman menjadi kacau balau dan mereka terpecah menjadi sekian banyak kelompok.
Itulah kisah tentang Pemerintahan Hassan bin Tubban dan Pembunuhan saudaranya Amr atasnya. Selanjutnya Cak Akan menceritakan tentang Lakhni'ah Dzi Syanatir Mencaplok Kerajan Yaman pembahasan kisah kita yang akan datang
Sumber : SIRAH NABAWIYAH-IBNU ISHAQ SYARAH & TAHQIQ IBNU HISYAM - Takhrij Hadist Al-Alamah Asy-Syaikh Al-Muhaddist Muhammad Nashiruddin Al-Albani
Komentar
Posting Komentar